Suatu saat aku pernah bertemu dengan laki-laki yang mirip sekali dengan
ka nobi dan aku meyakinkan bahwa itu dia, dia ka nobi, aku melihatnya di
swalayan dekat kost ku. Saat aku sedang antri di kasir, aku melihat sosoknya
masuk ke dalam swalayan, akan tetapi dia tak jadi masuk karna melihat antrian kasir
yang begitu panjang. Aku melihatnya tak berkedip sedikitpun, aku berusaha
mengingat wajahnya, aku ingin memanggilnya, ingin berteriak padanya tapi tak
mungkin karna dia tidak tau wajahku. Itulah pertama kali aku melihatnya.
Tanggal 15 April 2009, ini adalah hari lahirku, ku lihat HPku, banyak ucapan selamat ulang tahun dan beberapa
miscall dengan 1 nomer yang tak dikenal tepatnya jam 12.05 malam. Ku berusaha
mencari tau siapa yang menghubungiku, ku coba sms dan telp. Ternyata itu adalah
nomer dari seorang laki-laki mengaku bernama Denny dan dia mengatakan bahwa
semalem yang ingin menelfonku itu adalah temannya yaitu nobi. Aku terkejut, merasa
bahagia sekaligus sedih, sosok yang ku kagumi, sosok yang kuharapkan semalam
ingin telfon aku, ingin mengucpakan selamat ulang tahun. Seketika itu aku berfikir
betapa bodohnya aku sampai tak menjawab tidak ku angkat telfonnya. Seandainya
waktu bisa ku ulang ku ingin masih terjaga pada saat itu. Penyesalan yang amat
ku sesali sampai saat ini.
Lama dari semnjak itu aku tak pernah berhubungan lagi dengannya, sampai
suatu saat aku tau dari social media bahwa dia telah mempunyai “Pacar”. Hal
yang ku rasain saat mengetahui itu seperti kaca yang jatuh dan percah hingga
berkeping-keping, seperti jatuh dari gedung yang tinggi. Tapi aku berusaha
ikhlas dan turut bahagia, toh kita juga tidak kenal dekat, tapi aku mulai jatuh
cinta padanya. Pada malam hari aku online lewat hp dan mengetahui dy juga
sedang online, tanpa fikir panjang langsung aku menyapanya “hai kak, apa
kabar?” tuturku.
Tak ada 10 menit
dy langsung membalas “iya dek, alhamdulilah baik”.
“Gimana
skripsinya kak?” tanyaku
“ah dek
berantakan!” jawabnya
“loh kok bisa,
kan udah ada penyamangatnya!” tanyaku dengan perasaan penasaran
“halah dek, baru
jadian 3 hari aja udah putus!” jawabnya
“Loh?” kataku
“iya dek, dia
Cuma jadiin aku “SELINGKUHAN”!!! jawabnya
“ya ampun kak,
tenang aju mulai hari ini aku akan semangatin kaka!!” tuturku dengan nada
semangat berusaha meyakini bahwa aku akan jadi semangatnya mengerjakan skripsi.
Setiap hari aku mulai sms ka nobi mulai
menyemangatinya, sampai suatu saat dia ingin bertemu denganku, dia sms aku saat
kuliah, dan sepontan aku jawab oke, dan dia bilang mau menemui ku di fakultasku
yaitu MIPA. Aku berusaha menyempatkan diri pulang ke kost untuk ganti baju dan
setidak nya sedikit berias diri biar tidak kelihatan jelek di depannya. Aku
hanya memakai kaos dengan jaket yang mungkin kliatan kusam, ku gerai rambutku,
kupaki sedikit wangi-wangian. Hati ku dag dig dug seperti balon yang mau
meletus, dan jantungku berdegub kencang seperti bom yang mau meledak saat aku
menunggunya. Aku menunggunya tidak sendiri, aku di temani oleh sahabatku yaitu
Ria dan Vetha. Beberapa menit menunggu, Ku lihat sosok laki-laki tinggi dengan
celana jeans dan kemeja warna hitam menghampiriku, ku lihat sosoknya dari ujung
kaki hingga kepala, dari jauh ku merasa itu dia, dia laki-laki yang dari tadi
membuat hati ku dag dig dug, laki-laki yang ku tunggu dari setengah jam di
parkiran MIPA. Yah itu dia sama seperti yang ada di foto, laki-laki tinggi yang
rupawan. Kami pun berkenalan dan tak lupa sahabat-sahabatku berkenalan. Kurang
lebih 20 menit kami ngobrol di parkiran mipa, mengingat hari itu di kampusku
ada acara yaitu debat calon ketua Himatika lalu aku mengajaknya untuk melihat
debat tersebut, dia menyetujui untuk melihat, kami pun ke gedung A untuk
melihat debat calon ketua. Dengan malu-malu aku menaiki tangga tangga di gedung
itu. Saat memasuki ruangan yang digunakan untuk debat calon ketua, ku berusaha
menggandengnya meyakinkan bahwa kamu akan disambut baik disana, jadi tenanglah,
sautku dalam hati. Kami masuk keruangan tersebut, semua mata yang ada diruangan
itu memandang kami dengan penuh penasaran. Mungkin mereka bertanya, siapa
dia??? . Kami pun duduk dibelakang, semua mata masih memandangi kami, kami
berusahan tenang, meyakini pada mereka bahwa dia adalah kaka saya agar mereka
tidak memandangi kami lagi dan berfikir yang bukan bukan. Ngobrol dengannya tak
pernah ku bayangkan dalam hidupku, tak pernah terblesit di benakku. Obrolan
kami sampai pada titik dimana ia meminta saranku foto mana yang bakal ia
jadikan profile picture di social medianya, dia memperlihatkan 3 foto, dimana
ia berfoto di sebuah pantai dengan pakaian warna orange dan jaket hitam abu-abu
yang salah satu fotonya hanya meperlihatkan punggungnya . dan ku sarankan
adalah foto yang tak memperlihatkan wajah, karna aku merasa semua fotonya bagus
gag ada kekurangan apapun, foto yang memperlihatkan punggungnya saja sudah
memperlihatkan dia sempurna apalagi foto yang memperlihatkan wajah. Karna ka nobi sudah ada janji, ia pun berpamitan untuk pulang, dan ku antarkan dia
menuju tangga. Dalam hati ku katakana hari ini adalah hari paling bahagia di
hidupku, bisa berkenalan dengan orang yang membuat mata ku tak terbekedip saat
melihatnya, mebuat jantungku berasa berdegub kencang, terimaksih ya ALLAH telah
memberikan hari terindah di hidupku.