... Hidup itu Indah ...

Selasa, 25 Desember 2012

Hadir mu memberi warna untuk ku "Part 1"

Dia adalah sosok laki-laki yang akan meghangatkan hati wanita yang melihatnya. Sosok laki-laki yang akan menentramkan jiwa-jiwa wanita yang memandangnya. Sosok laki-laki yang diciptakan ALLAH dengan sempurna memiliki perawakan tinggi, ganteng, pintar dan sepertinya baik hati. Ya dia adalah laki-laki yang ku kenal hamper 5 tahun dan membuatku bertahan sampai saat ini untuk mencintainya. Laki-laki yang usianya terpaut 2 tahun dari umurku, laki-laki itu bernama NOBI TAMA, atau biasa ku panggil dengan sebutan kak nobi. Gag ada kata yang dapat menggambarkan perasaan ku untuknya, tak ada pemandangan yang menakjubkan saat aku melihatnya, tak ada suara termerdu saat aku mendengar suaranya. Laki-laki yang tak sengaja ku kenal dari teman yang sama-sama menyukai sosaknya. Perkenalan yang tak sengaja itu membuatku jatuh hati meskipun saat itu aku hanya mengenalnya lewat foto yang diperlihatkan temanku. Pertama ku lihat fotonya, aku takjub akan wajahnya, terpana oleh ketampanannya, aku berfikir apakah ini wajah yang hanya mempunya sedikit persen dari ketampanan nabi yusuf.  Melihat dan memandang wajahnya saja langsung membuat hatiku berdebar-debar, membuat mataku tak henti-hentinya memandangnya, bahkan aku tak pernah membayangkan bertemu dengan wajah nan indah yang membawa kedamaian untuk semua orang yang melihatnya. 

Pada awalnya, aku mengetahui bahwa dia adalah pacnobiar temanku, pada suatu waktu aku diberitahu oleh temanku yang mengaku pacarnya bahwa mereka sedang berantem, biasalah berantem nya orang pacaran. Temanku meminjam Hp ku, dia bilang ingin meminjam hp ku untuk sms ka nobi tepatnya untuk kenalan. Temanku mengaku bahwa dirinya bernama nada, mereka saling sms an entah berapa kali dy menggunakan Hp ku untuk sms an, sampai akhirnya dia bosan dan bilang padaku “ Udah ce, km aja yang balesin sms nya, terserah kamu mau balesin apa!” tutur temanku. Akhirnya aku mengakulah pada ka nobi bahwa pemilik nomer ini bernama “Dinda” bukan “Nada”, dan ku bilang bahwa yang tadi sms ka nobi itu pacarnya. Lalu dengan lantang dy mengaku bahwa dy belum punya pacar. Aku berfikir biasanya laki-laki itu kalo dibilang punya pacar pasti dy mengaku belom punya pacar dan ia terus meyakiniku bahwa temanku itu bukanlah pacarnya. Sampai suatu saat aku mempunyai masalah dengan temanku dan menyadari bahwa apa yang semua dikatakan oleh teman ku itu Bohong, termasuk bohong kalo ka nobi itu adalah pacarnya. Semenjak itulah aku mulai sering untuk sms an dengan ka nobi biarpun kami belom pernah saling bertemu. (Bersambung)

*Nama saya samarkan*

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda